Selasa, 27 April 2010

Mual

Ternyata seru lho ngedengerin curhatan ibu-ibu muda yang lagi hamil muda, Unik-unik deh keluhannya ada yang langsung pusing tujuh keliling kalo kena sinar matahari, ada yang mual-mual kalo nyium bau nasi, ga bisa makan apapun selain pizza ma d’crepes, sampai yang paling ekstrem ; muntah-muntah kalo deket suami ;))
Memang ga semua ibu hamil mengalami keluhan mual-mual, ada yang sehat-sehat aja tanpa ada keluhan apapun, tapi pada umumnya ibu hamil akan merasakan mual pada trimester awal kehamilannya. Keluhan ini terjadi di antara minggu ke 5 – 12 kehamilan tapi bisa juga terjadi lebih awal 2-3 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
Hal ini wajar karena perubahan fisiologis tubuh pada ibu hamil, antara lain:
  • Factor hormonal: Perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone pada ibu hamil.
  • Relaksasi dan otot-otot halus
  • Factor metabolic: Perubahan metabolism karbohidrat
  • Factor mekanis: kongesti, peradangan , dan distensi pergeseran (displacement)
  • Factor alergi: sekresi korpus luteum, antigen dari ayah, isoaglutinin, hingga keracunan “histamine”

Sebenarnya mual-mual pada masa awal-awal kehamilan ga perlu di beri terapi khusus, cukup dengan penanganan non farmakologis seperti;
  1. Kenali bau atau faktor-faktor penyebab muntah dan hindari sebisa mungkin
  2. Biasakan makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur pagi hari.
  3. Makan sedikit-sedikit tapi sering
  4. Biasakan duduk tegak seriap habis makan
  5. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
  6. Biasakan makan makanan kering dan minum diantara dua waktu makan
  7. Minum minuman bersoda
  8. Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba
  9. Hindari menggosok gigi segera setelah makan, tunggu 20-30 menit.
  10. Istirahat sesuai kebutuhan
  11. Minum teh herbal Ekstrak jahe.
Tapi untuk beberapa kasus berat seperti Hyperemesis gravidarum sang ibu mual hebat dan tidak dapat makan atau minum sedikitpun hingga perlu dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan asupan cairan dan nutrisi karena dikhawatirkan asupan nutrisi untuk janin akan terganggu. Namun kejadian Hyperemesis gravidarum ini hanya muncul sekitar 0.3%-1%.
Untuk mengatasi mual yang berat (sekali lagi hanya untuk mual yang berat) ini obat-obat seperti antiemetic, Antihistamin (Dimenhydrinat, doxilamin succinat), Vitamin B6, Antagonis dopamine, Antagonis serotonin ,atau golongan Senyawa prokinetik Antikolinergik dapat menjadi pilihan dokter untuk diresepkan.

Penting untuk diingat !!!!! Penggunaan obat-obatan tersebut hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal dan juga hanya untuk penggunaan jangka pendek karena penggunaan obat-obatan selama masa pembentukan embrio (kehamilan minggu kelima hingga ke sepuluh) berpotensi besar mempengaruhi pembentukan organ janin.


Untuk menghindari efek samping penggunaan obat mual, Jahe bisa digunakan sebagai alternative untuk mengatasi mual pada ibu hamil. Jahe kering mengandung minyak atsiri sekitar 1-3 persen. Minyak oleoresin dalam jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak mudah menguap, antara lain; gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Senyawa pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol. Gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Khasiat ini diperoleh karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Disamping itu jahe juga membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.

Refrensi:
  • Wells, Barbara G. et all. Pharmacotherapy handbook 5th edition, 2003. New York: The McGraww-Hill.
  • Tim Pusdiknakes, WHO & JHPIEGO, Panduan Pengajaran Konsep Asuhan Kebidanan Fisiologis :Konsep Asuhan Kebidanan , 2006, Jakarta : Depkes RI
  • Levine, Glenn N. Pocket Guide To Commonly Prescribed Drugs 3rd Edition, 1999. Stamford: Appleton & Lange.

Healthy should easy


3 komentar:

  1. Wah,makasih banget lho atas informasinya,mbak. Tambah lagi deh pengetahuan saya hari ini. Salam jepret:)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Terima kasih, informasinya berguna, bisa untuk referensi antisipai ke-muntah-an jika hamil :lol:

    BalasHapus