Minggu, 26 Oktober 2008

”What world would do without Indonesia”

Kemaren waktu pulang kerumah naik busway sempet liat spanduk di deket monas yang taglinenya menurut saya keren banget. Spanduknya departemen perdagangan kalau gak salah dengan judul besarnya ”What world would do without Indonesia” tapi sayang saya gak sempet dapet gambarnya.

Hehehe…. Jadi inget ungkapan Indonesia will be the next super power country-nya archan. Kalau dipikir-pikir lagi emang gak berlebihan sih kalau judul spanduknya gitu. Indonesia sebenarnya emang punya bayak kelebihan tapi rakyatnya masih kurang pede buat mengakui kelebihan itu.

Udah nonton laskar pelangi belum? Kalau sudah pasti gak asing sama tokoh lintang yang cemerlang otaknya. Di indonesia sebenarya bayak banget lintang-lintang yang potensial tapi masih tenggelam dibalik kemiskinan. Temen saya sempet terkaget-kaget waktu dia kuliah di Jerman, ternyata kebanyakan professor yang ngajar dia disana adalah orang asli Indonesia. Waktu bokap belajar di jepang dulu, mahasiswa cumlaude-ernya juga kebanyakan orang Indonesia. Bahkan professor termuda di Amerika saat ini juga orang Indonesia asli lho, Prof. Nelson Tansu, Ph.D namanya, umurnya baru 25 tahun waktu dia dapet gelar professor. Jadi gak heran kalau anak-anak Indonesia langganan juara olimpiade internasional seperti IJSO (International Junior Science Olympiad), IMSO (International Mathematic and Science Olympiad), IBO (International Biology Olympiad), dan banyak lagi.

Itu baru di dunia pendidikan belum didunia produk dan kerajinan tangan. Buat mas dan mbak yang advance di dunia maya pasti kenal Anne Ahira dong. Yup, internet marketer muda yang pernah terpilih jadi 12 World’s Super Affiliate ini juga orang indonesia lho. Waktu umurnya baru 25 tahun penghasilannya udah mencapai ribuan dolar AS. Jangan cuma melongo trus jadi penonton, ayo kita temukan potensi terbaik kita saat ini, tekuni dengan serius dan jangan pernah berhenti atau putus asa, percaya deh kalau anda juga adalah the contributor for Indonesia to be the next superpower country.

8 komentar:

  1. wat woreled woled du witot indonesia ?
    jas es simpel es usuel
    1. dunia bakalan tenang karena ga bakalan ada isu menyantet presiden
    2. Trafik SMS bakal lega karena tidak ada orang kurang kerjaan yang ngecek primbon lewat SMS
    3. alat alat sadap bakal ga laku karena ga ada yg korupsi

    dll dll dll

    BalasHapus
  2. Hem....Indonesia, apa ia masyarakatnya banyak yang kurang PD???

    BalasHapus
  3. Saya setuju. kita (masy Indo) sebenarnya pintar2. Dibuktikan dalam banyak hal, misalnya olimpiade. Tapi kita kurang pelatihan, terutama minimnya fasilitas yang bisa dipakai

    BalasHapus
  4. Beberapa kesalahan yg mesti kita benahi :

    1. Berfikir bahwa masa depan dan karakter kita adalah takdir. Makanya banyak orang kita yang lebih seneng baca primbon atau zodiak, dibandingkan dengan test psikologi. :)

    2. Pola pendidikan keluarga dan sekolah yang salah. Ini menyebabkan banyak dari kita bingung apa tujuan hidup kita? Bahkan banyak dari kita bingung, mau kuliah di mana? Jurusan apa? Dan kalo udah lulus, mau jadi apa? :)

    Tapi ini hanya opini aja, loh... :)

    BalasHapus
  5. @ yogi : itu salah satunya mas, keren kan indonesia, hehehe

    @ ty: kalau yang narsis sih banyak mbak, tapi yang pd bersaing di pasaran global sedikit sekali, masih banyak produsen lokal yang mengekspor barangnya keluar negeri untuk di beri label merek asing, sayang sekali kan

    @ bisena dan mas hilman : benar mas, sebuah bangsa besar karena seorang guru, semoga fasilitas pendidikan dan pengembangan kualitas guru di indonesia terus ditingkatkan

    BalasHapus
  6. what is wrong with this country is not the people. it's the ones that hold the power of making decision to the people. kenapa banyak orang2 indonesia di luar negeri yg pinter2 daripada di negeri sendiri? KARENA ORANG PINTER DISINI NGGAK DIHARGAI. kalo mau tau gimana negara sekecil s'pore mau keluarin duit dan kesempatan buat para pemenang2 olimpiade sains dan semacemnya, kamu pasti bakal nyesek karena pahlawan2 kita malah diharuskan untuk ikut UMPTN lagi ketimbang dikasih beasiswa.

    nggak ada yg salah juga dengan bagaimana ortu mendidik. dengan cara seperti itu pula mereka dididik dulu. yg salah adalah anak2nya yg ga bisa buka wawasan dengan gimana breaking the limitation dan be creative. i said breaking limitation, not rule. impossible is nothing. iya, kita miskin. justru karena miskin makanya kita harus mampu pake otak; hardware yg sama seperti yg dipunya orang kaya.

    masalah orang yg lebih percaya tahayul ketimbang sains? hey, itu yg bikin indonesia jadi lebih menarik.

    i'm totally sure jika indonesia ga ada sejak awal, the world will be ok. what makes it different is gimana kita bisa KELIATAN sama dunia di masa sekarang ini.

    njiz... bisa jadi satu posting sendiri. haha!

    anyway, hey there!

    (=

    BalasHapus
  7. "What would the world do without Indonesia".. wuiihh.. ungkapan yg membanggakan.. bayangkan, "apa jadinya dunia tanpa Indonesia?" Kalau dipikir-pikir, memang banyak sekali andil Indonesia terhadap dunia. Banyak hal2 penting dan terkenal di dunia, yg sebenarnya berasal dari Indonesia, mulai dari bahan dasar material seperti minyak, karet, dll.. sampai makanan, kesenian, dan kerajinan. Tp sayangnya, kita sendiri lbh bangga mengenakan merk luar negeri drpd made in Indonesia. Nah, mulai sekarang, yuukkk... maarriii... kita lbh mencintai produk Indonesia. Kepada para produsen, buatlah produk2 untuk konsumsi dalam negeri kita dengan mutu standard international. Hidup Indonesia !!!

    BalasHapus
  8. @the bitch: pitoe comment lo panjangnya ngalahin postingan w, numpang curhat ya bro? hehehe...
    setuju bro... kita emang harus lebih aware ma bangsa kita sendiri. Kl menurut w pengkerdilan terkenjam yang dilakukan bangsa ini bukan cuma mentalitas korup yang mendarah daging tapi juga mentalitas gerah.
    gerah ngeliat orang lain lebih pinter dari kita, gerah ngeliat orang lain lebih cemerlang kariernya dari kita, gerah geliat orang lain lebih jujur dari kita, gerah ngeliat orang lain lebih kaya dari kita, gerah ngeliat orang lain lebih sukses dari kita, dan gerah2 yang lain....
    dan sayangnya di Indonesia mentalitas gerah itu bukannya bertemen ma "mentalitas berusaha untuk menjadi lebih baik" tapi malah udah sobatan deket banget sama "mentalitas menjatuhkan", kalo udah gerah bawaannya pengen menjatuhkan, di jegal, di ignore-in, di fitnah, di pidanakan, u know lah what i meant
    sebuah realitas yang mengiris namun terlalu sering kita hadapi seorang warga negara indonesia menjajah warga negara indonesia lainnya,

    mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri, mari kita bersama2 bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita memberi kesempatan orang-orang disekitar kita untuk merdeka?
    sadarlah....bangsa ini terlalu hebat kalau hanya untuk menjajah dirinya sendiri

    pitoe... kapan2 kita lanjutin diskusi panelnya, lho... salah ya hehehehe

    @Anonim: duh... sy suka bingung ni kalo dapet tamu kehormatan yang namanya anonim, bingung nyapanya mas apa mbak hehehe...
    iya... padahal barang2 import itu juga sebagian besar buatan indonesia yg di renamed ma mereka dan di import lagi kesini, nah kl yang ini c sy sebut "mentalitas ga PD" terlalu bangga dengan label harga dan merek luar negri, ampe bela2in beli tas hermes yang harganya 80 jt-an padahal c di akhirat nanti ga ada juga yang bakal nanya merek tas apa aja yang biasa kamu pakai? hehehe....

    sip optimasi produk olahan lokal dengan standard mutu int'l, saya dukung sepenuhnya!

    BalasHapus