Senin, 11 Agustus 2008

Perawatan Rambut Berjilbab

Jilbab ternyata bukan hanya berfungsi untuk menutupi rambut kita yang termasuk aurat seorang wanita tapi juga memiliki banyak manfaat lain. Rambut wanita memiliki struktur yang lebih rapuh dari rambut pria. Dengan menggunakan jilbab secara tidak langsung kita sudah melindungi rambut dan kulit kepala kita yang sensitive dari paparan sinar matahari langsung. Sinar matahari tersebut mengandung sinar UV yang dapat merusak struktur fisik dan kimia rambut sehingga rambut menjadi kering, mudah rusak dan patah. Selain itu para pengguna jilbab juga tidak perlu dipusingkan dengan permasalahan “bad hair day” seperti rambut megar atau lepek.
Dengan menggunakan jilbab seharusnya rambut kita lebih sehat, lebih bercahaya, terlindung kelembabannya dan tidak rontok. Tapi kebanyakan pengguna jilbab mengeluhkan kondisi rambutnya yang mudah rontok dan berketombe. Apa benar penggunaan jilbab dapat menyebabkan rambut rontok dan berketombe?
Sebelumnya mari kita hitung tingkat kerontokan rambut kita dengan cara mengumpulkan rambut kita yang rontok (yang ada akarnya) selama 3 hari berturut-turut kemudian jumlah tersebut dibagi 3. jika hasil yang diperoleh <100>100. Menurut penelitian Dewi Inong I dan Detty DK, 2001 tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara kerontokan rambut dan ketombe dengan pemakaian kerudung.
Ternyata penyebab kerontokan rambut dan ketombe pada wanita pengguna jilbab lebih karena kesalahan perawatan rambut. Jangan karena rambut kita tertutup jilbab lalu kita mengabaikan perawatannya karena seharusnya rambut berjilbab lebih sehat dari yang tidak. Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam merawat rambut berjilbab, yaitu:

1. Menyisir rambut
Biasakan untuk tidak menyisir rambut ketika basah, sisir yang digunakan harus yang bergigi jarang dan bukan sikat rambut.

2. Mengeringkan rambut
Jangan menggunakan jilbab ketika rambut masih basah. Biarkan rambut kering alami, jika harus mengeringkan rambut dengan hair dryer gunakan temperatur rendah dan jarak 10-15 cm dari rambut.

3. Panjang rambut
Panjang rambut sebaiknya kurang dari 60 cm, rambut yang panjang dapat menyulitkan kita dalam pemakaian jilbab. Tidak mengikat rambut terlalu kencang serta sering mengurai rambut dapat mengurangi resiko rambut rontok atau patah.

4. Bahan jilbab
Pilih jilbab dengan bahan yang tidak panas dan nyaman digunakan, jilbab berbahan katun atau kaos dapat menjadi pilihan untuk penggunaan sehari-hari. Sebaiknya tidak menggunakan jilbab lebih dari 4 lapisan karena dapat memicu timbulnya keringat di kepala yang kemudian dapat berkembang menjadi ketombe.

5. Merawat rambut
Tak ada salahnya ada menyediakan waktu khusus untuk lebih memperhatikan rambut anda. Perawatan yang dapat mengembalikan vitalitas rambut seperti creambath, hair spa, hair mask dan ratus dapat menjadi pilihan. Salon-salon khusus muslimah yang banyak bertebaran disekitar kampus UIN Jakarta juga menawarkan perawatan rambut dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswi. Untuk creambath misalnya harga yang dipatok berkisar antara Rp.16.000 hingga Rp50.000 sedang ratus mulai dari Rp. 10.000, hair spa mulai dari Rp. 21.000 dan hair mask mulai dari Rp. 25.000

Mulai sekarang rontok dan ketombe bukan lagi alasan untuk tidak berjilbab. Mari kita menjadi muslimah yang cantik dan sehat dengan berjilbab.

2 komentar:

  1. yg penting bukan modelnya..

    yg penting bukan mahalnya..

    yg penting bukan bagusnya..

    yg terpenting adalah sesuai syar'i :)

    BalasHapus
  2. hihihi....
    jadi malu aq
    belum bener jilbabannya
    makasih ya mas
    masukannya

    BalasHapus