Kamis, 14 Agustus 2008

Pemilu

Ga nyangka sebentar lagi udah pemilu presiden, sekarang partai-partai udah pada kampanye di berbagai media. Kayaknya baru kemaren ikutan milih presiden langsung sekarang udah mau milih lagi, padahal biaya pendidikan dan kesehatan masih belum terjangkau semua lapisan masyarakat, harga barang masih tinggi bahkan terus melambung dan membumbung hingga makanan menjadi kebutuhan tersier bagi beberapa orang. Gak heran berita yang menghiasi media akhir-akhir ini adalah kasus busung lapar. Masih belum ada perubahan bermakna.

Sekedar opini, pemerintah kenapa harus ngurusin yang muluk-muluk sih, kayak rapat ngebahas pengadaan laptop anggota dewan, penaikan tunjangan, tukar guling hutan lindung, impor bermacam-macam produk. Impor beras, gula, daging, dan banyak lagi padahal petani kita kesulitan memasarkan hasil panennya. Ga berimplikasi langsung ke rakyat. Coba amati rakyat sekitar, analisis SWOT apa yang sebenarnya dibutuhkan mereka. Stabilisasi dulu kebutuhan primer kayak pangan, pendidikan dan kesehatan.
Jangan memandang tingkat keberhasilan ekonomi dari besarnya infestasi asing yang masuk. Amati juga dampak infestasi itu terhadap masyarakat, jangan karena banyak investor asing yang tertarik investasi besar-besaran di sektor migas, kilang minyak kita banyak yang dilepas. Akhirnya kita sendiri yang kebingungan cari minyak.

Ironis, seperti jual HP buat beli pulsa.

Ya... semoga masih ada calon presiden yang berperikemanusian dan peri keadilan yang benar-benar bercita-cita menciptakan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia Sekedar mengingatkan, rakyat indonesia tidak bodoh.

Kita diam tidak berarti mendiamkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar