Wanita Indonesia ideal, awalnya yang terlintas dalam benak saya ketika memikirkan kata itu adalah seorang perempuan Indonesia yang dengan bangga memiliki kulit cokelat keemasan yang menjadi dambaan jutaan wanita eropa, berkepribadian halus, kreatif menghadapi berbagai kesulitan hidup, mampu berperan ganda dan rela berkorban demi keluargannya. Tapi setelah mengamati wanita-wanita di sekitar saya bayangan tersebut berubah menjadi perempuan Indonesia yang berlomba-lomba menjadi seputih bintang iklan pemutih, secantik model Revlon, memiliki tubuh sekurus mungkin namun beberapa bagian tubunya dibuat semenonjol mungkin, rambut panjang berwarna cokelat yang diberi highlight disana-sini yang menggunakan barang-barang bermerek. Sosok konsumerisme tingkat tinggi.
Kesenjangan sosial yang begitu terasa di Indonesia mungkin menjadi penyebab wanita Indonesia takut menjadi dirinya sendiri. Takut dipandang rendah oleh masyarakat sehingga cenderung untuk menjadi follower trend yang berkembang yang akhirnya mereka kehilangan jati dirinya. Sayang sekali jika potensi yang dimiliki banyak wanita Indonesia harus terkubur hidup-hidup hanya karena ia merasa tidak cantik, tidak pantas untuk bersaing. Jika situasi ini dibiarkan akan menyulitkan posisi wanita Indonesia dalam persaingan bebas yang menjadi salah satu tantangan abad ke 21. Wanita Indonesia akan tidak memiliki ciri khas dan takut berkembang.
Jawaban permasalahan ini sebenarnya sederhana, kita sebagai wanita harus dapat mengenali diri sendiri dan menyadari hak dan kewajiban kita. Mengenali diri sendiri berarti kita berusaha mengetahu apa saja kelebihan diri kita dan berusaha mengembangkan potensi yang kita miliki tersebut hingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Kelemahan yang kita miliki jangan menghalangi kita untuk berkembang tapi kita harus memandangnya sebagai keunikan masing-masing pribadi. Pandanglah diri kita sebagi bunga mawar cantik yang memiliki duri pada tangkainya bukan tangkai berduri yang berbunga mawar.
Sebagi wanita kita tidak hanya harus mengenali diri sendiri tapi juga harus tahu dengan jelas apa hak dan kewajiban yang kita miliki. Saya melihat masih banyak wanita Indonesia yang mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan, hal itu dapat dicegah jika kita sebagai wanita tahu apa hak dan kewajiban kita, sampai dimana batasan kita. Sehingga kita berani menolak dan berkata tidak pada hal yang diluar batas.
Mengenal diri sendiri akan memudahkan kita mengembangkan potensi yang kita miliki sedang menyadari hak dan kewajiban sebagai wanita akan memperjelas batas ruang gerak kita dalam mengembangkan diri. Karena pohon mawar yang cantik pun akan berubah menjadi semak belukar bila dibiarkan tumbuh liar tanpa batas. Mari bersama kita melangkah maju menghadapi tantangan abad ke 21 sebagai wanita Indonesia. Wanita cerdas yang bangga menjadi dirinya, tidak minder, tidak ikut-ikutan, berani bersinar dan aktif bekerja sama membantu wanita lain untuk bersinar. Ada yang punya pendapat lain atau ingin menambahkan, silahkan sharing .....
terstruktur sekali tulisannya dan mencerahkan.. untuk mengingatkan khusus nya para wanita tentang hal/item terpenting sebagai wanita itu apa..
BalasHapusyap.. yang terjadi saat ini cenderung malah berlomba-lomba mempermak penampilan luar hingga terkadang kodrat utama wanita malah ditinggalkan,,
nice though.. and keep writing :)
ya betul kang....
BalasHapussemoga wanita indonesia berani menunjukkan kemampuannya sebagai wanita indonesia yang trendsetter
bukan sebagai wanita indonesia yang follower
halo Tisa.. :)
BalasHapusThanks buat "Taplakinator"-nya, keren si keren, tapi agak gimana gitu... hehe.
Well, nice posting nih Tisa, Bangga menjadi wanita Indonesia...
hemm, analisa yang jitu dari setangkai mawar Indonesia yg lagi, ehem-ehem, jatuh cinta... :D
Jadi, gini...
Teruslah simpan kebanggaan kamu sebagai Wanita Indonesia. Kalau bukan wanita-wanita Indonesia, siapa lagi yang harus bangga?
Btw... jangan stop hanya pada kebanggaan doank, akan tetapi yang jauh lebih bermakna adalah tetap berkarya, menelorkan karya cipta yang mengangkat harkat, martabat dan citra wanita Indonesia sendiri di bidang masing-masing. Setujuuu?
Satu catatan tambahan adalah wanita Indonesia memiliki warna yang berbeda dari wanita manapun di dunia ini. Warna tersebut tidak sama dan tidak akan pernah sama di belahan manapun wanita berada. Warna tersebut adalah kepribadian.
Wanita Indonesia memiliki kepribadian timur yang luhur, kelemahlembutan serta keramahtamahan yang tiada duanya.
Akankah warna kepribadian ini diteruskan wanita2 Indonesia sekarang? Jawabannya terletak di tangan para bunga mawar srikandi bangsa ini.
Dan buat Neng Tisa... jadilah salah satunya.. ;)
Wassalam...
betul sekali bang zul
BalasHapusawalnya dengan bangga memiliki kepribadian wanita indonesia kita bisa menghasilkan karya yang berguna bagi indonesia dan mengajak wanita lain untuk mekar menjadi mawar
Bang Kumis is also proud of being Indonesian man coz Bang Kumis will be able to meet indonesian women who are really proud of making Bang Kumis as their truly friend... wakakak..
BalasHapussalam kenal....
Artikel yg bagus ..bicara soal wanita ditulis oleh wanita pula , jadi sudut pandangnya pas dan menggambarkan realita. Maju terus ..!!! karena kehilangan jatidiri adalah menyedihkan ....
BalasHapusBtw, aku penduduk baru yg lagi jalan2..salam kenal..
@ bang kumis : makasih bang, tisafitrira juga proud tobe bang kumis friend
BalasHapus@ rj : salam kenal juga rj, terus semangat nulis ya....
Artikel yang menarik... :)
BalasHapusMemang saat ini wanita kita banyak yang kehilangan identitas dirinya, hal ini bisa dilihat dengan asal mengikuti mode dan trend yang ada tanpa melihat pantas tidak bagi dirinya untuk mengikuti hal tsb. Sehingga hilang jati dirinya yang akhirnya tidak bisa mengenal siapa dirinya.
Wanita yang mengenal dirinya tidak akan terjebak untul hal-hal yang sudah dijelaskan Dik Ti2n. Wanita yang terjebak oleh pengaruh luar kadang menjadikan emansipasi sebagai alasan, padahal sejatinya kalau melihat emansipasi yang dibawa oleh RA Kartini sangatlah jauh..
Salut atas artikelnya yang enak dibaca, coba aja dikirim ke majalah, siapa tahu dimuat.. lumayan buat nambah uang jajan :D
Wanita itu diistimewakan...diberi keistimwaan untuk melahirkan, membesarkan, mendidik anak, mendampingi suami.....wah so special.
BalasHapusJika semua dijalni dengan IKHLAS, subhanallah...surga pahalanya.
@ Harmanto : wah... makasih mas atas sarannya, akan mbok jamu coba.
BalasHapus@ M. Awaludin : setuju mas, saya kebetulan juga pernah membahas tentang keikhlasan seorang wanita, silahkan mampir di blog saya yang lain
Saya bangga menjadi wanita Indonesia
BalasHapus@ kawai Ayu : mbok jamu proud to kawai ayu who proud to be Indonesian women
BalasHapusmaksih yea mampir di blog aku .....
BalasHapusmmmm... bikinin puisi ????
boleh juga....!!!!!hehehehe
oh ya blog mu dah aku link di blogku ...
di link juga ea blogku ..
jangan lupa okey .....
saya sepakat banget, dengan anda.
BalasHapussalam kenal dari bali
@ Diningrat : sip bro.. link dah terpasang, jangan lupa puisi buat mbokjamunya ya....!
BalasHapus@ Sudiarsa : salam kenal juga pak, kapan2 mbokjamu mo ikutan belajar komputer boleh kah?
BalasHapusnice blog and articles
BalasHapusmbok..jamu satu ya...diantar ke mencari ketenangan
BalasHapusyuhuuuuuu...
BalasHapusIntrospeksi iri aaaahhh...
tengkyuuu
WANITA
BalasHapusWani Ing Tata
istilah Jawa ini saya masih belum paham arti terdalam nya hehehehe
Ya, wanita Indonesia harus kuat. jangan sampai dijajah oleh rasa minder tehadap diri sendiri. Tunjukan bahwa kita punya pribadi yang bisa dibanggakan oleh dunia
BalasHapusYes!im proud. Dimanapun gw berada,gw bangga jd cewek ind. Hi,salam kenal y,kmrn dipestablogger kt kenalan..
BalasHapus@ steffy: instrospeksi yang mana tep, yang minder apa yang "konsumerisme tingkat tinggi" wakakak....
BalasHapustapi gpp c kalo belanjanya sama mbokjamu, hehehe
@ yogi : wanita = wani ing tata
wah mas kalau itu dibahas bisa 3 sks sendiri, hehehe.... tapi kapan2 mbokjamu mo posting tentang itu, thx idenya
@ Bisena : yang paling parah menjajah wanita sebenarnya bukan pria tapi dirinya sendiri, terutama rasa mindernya. ya mas, semoga wanita indonesia bisa bebas dari penjajahan rasa minder
@Debby cavana: wah.. langsung mampir ni mbak, makasih ya. kapan2 ngumpul lagi ya
"Karena wanita ingin dimengerti"
BalasHapus